Terlalu banyak Selfi dengan Raja Salman orang indonesia katrok tidak tau sopan santun
Terlalu banyak Selfi dengan Raja Salman orang indonesia katrok tidak tau sopan santun
Saya terkaget ketika salah seorang sahabat yg adalah salah satu pejabat militer Kerajaan Arab Saudi menghubungi saya via telpon. Menanyakan hal yg diramaikan sedari kemarin. Padahal saya berusaha untuk tidak menjawab beberapa pesan yg masuk kepada saya menanyakan pemberitaan media di Arab Saudi tersebut. Tapi giliran dari pihak mereka yg bertanya, saya terpaksa mengulasnya setelah saya mendapatkan salinan secara utuh, bukan hanya yg tersebar saja. Bukan cuma satu media saja, juga beberala yg lainnya. Saya malu menjawabnya. Kalimat pertama yg terucap adalah permohonan maaf yg sebesar-besarnya.
Beberapa media yg memberitakan ketidaknyamanannya itu di Arab Saudi adalah media mainstream. Selevel dengan K*mp*s jika di negara kita. Yg membaca adalah kalangan well-educated di Arab Saudi. Bukan level koran ecek-ecek penyebar gosip murahan.
Mungkin Paduka Rajanya tidak gimana-gimana. Tapi, rakyatnya? Keluarganya? Kerabatnya? Kehormatan bangsa dan negaranya?
Bukankah kita pun ingin diperlakukan hal yg baik dan dicitrakan hal yg baik?
Bukankahkah kita menjunjung tinggi peribahasa dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung? Bukankah kita selalu menggembar gemborkan negara yg berbudaya? Menjunjung tinggi adat ketimuran? Dan adat orang timur itu adalah menghormati tamunya?
Asal tahu saja, kunjungan Paduka Raja ke Malaysia sebelum ke Indonesia itu tidak seheboh ke Indonesia. Namun, berita di media-media dalam negeri Arab Saudi adalah tentang hasil kunjungan beliau yg menghasilkan kerjasama yg ciamik. Angkanya juga fantastis. Bidang kerjasama yg dibangun Riyadh-Kuala Lumpur juga wow. Mereka memberitakan itu dengan bangga.
Sementara berita kunjungan ke negara kita hebohnya menggentarkan dunia, tapi isinya tentang selfie? Vlog? Dan beberapa hal remeh temeh. Media-media malah fokus tentang perlakuan yg kurang menghargai adat dan budaya kerajaan Arab Saudi. Terutama adat generasi millenia yg narsis berhadapan dengan generasi tua yg konservatif.
Baiklah, jika memang tidak ingin menghormati budaya sebuah negaranya, hormatilah kesenioran usia dari Sang Raja.
Sebelum segala sesuatunya terlambat, memohon maaf kepada media Arab Saudi dan rakyatnya adalah perbuatan baik dan mulia. Saya sudah melakukannya kepada yg saya kenal dan memang menyampaikan rasa kecewanya. Saya wakili sebagai anak bangsa Indonesia memohon maaf atas perlakuan kurang sopan terhadap pemimpin sebuah negara yg wilayah kekuasaannya meliputi 2 kota suci bagi umat Islam sedunia. Sekarang tinggal pernyataan resmi dari tuan rumah, pemerintah Republik Indonesia, tuan rumah negara yg memiliki mayoritas umat Islam terbesar di dunia.
Terakhir, semoga saja kunjungan Paduka Raja tidak hanya berakhir di selfie dan jalan-jalan saja. Ada hal yg besar yg memang bisa diperoleh. Ada kebaikan bagi hubungan bilateral antara Riyadh dan Jakarta. Bukan cuma haha hihi dan foto bersama saja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Vidio Clara Lee Handuk Lepas Bikin Heboh Siapa yang tidak kenal Artis Korea Selatan, Clara Lee ya biasa muda-mudi anak sma jaman seka...
-
CCTV Bentuk Gantungan Baju Lagi Heboh fi Dunia Maya, Wanita Harap Lebih Waspada saat Ganti Baju di Mall. Baru baru ini pihak Bea dan Cu...
-
Suatu hari terjadi perampokan di bank. Perampok berteriak kepada semua orang di bank, “Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hid...
-
Harta yang Hilang Ferrari Dino 246 GTS keluaran 1974 nggak disangka mobil sport keren ini dulunya pada tahun 1978 ditemukan tak sen...
-
Sejatinya Orang Nu itu Seperti Ini Dulu, Gus Dur, mantan Ketua PBNU, disebut buta mata buta hati, Orang NU marah, yang lain diam, ada ...

No comments:
Post a Comment