Kenapa Doa Saya Tidak Dikabulkan? Ini Dia Sebab yang Menjadikan Do'a Tertolak


BEBERAPA SEBAB YANG MENJADIKAN DO’A TERTOLAK

Ada beberapa sebab yang menjadikan do’a tidak di kabulkan, diantaranya :
.
1. Makan dan memakai pakaian dari usaha yang haram.
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
.
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ (يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ)
.
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’.
.
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya ?” (HR. Muslim).
.
2. Tergesa-gesa ingin segera di kabulkan.
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
.
يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُوْلُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِيْ
.
“Dikabulkan do’a seseorang dari kalian selama ia tidak buru-buru, (dimana) ia berkata : ”Aku sudah berdo’a namun belum dikabulkan doaku”. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5981).
.
Seorang sahabat bertanya : “Ya Rasulullah, apa itu isti’jal (tergesa-gesa) ?”. Beliau menjawab : “Jika seseorang berkata : ‘Aku sudah berdoa, memohon kepada Allah, tetapi Dia belum mengabulkan doaku’. Lalu ia merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan do’anya tersebut”. (H.R Muslim, 2735].
.
3. Berdo’a untuk melakukan kemaksiatan dan memutuskan silatu rahmi.
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
.
لا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ
.
“Senantiasa do’a seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdo’a untuk berbuat dosa atau memutuskan silaturahim”. (Muslim no. 2735).
.
4. Meninggalkan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar.
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
.
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ وَلْتَنْهَوُنَّ عَنِ اْلمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَاباً مِنْهُ ثُمَ تَدْعُوْنَهُ فَلا يُسْتَجَابُ لَكُمْ
.
“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, hendaklah kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran atau (kalau tidak kalian lakukan) maka pasti Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, hingga kalian berdo’a kepada-Nya, tetapi tidak dikabulkan”. (HR. At-Tirmidzi no. 2169).
.
5. Tidak sungguh-sungguh dalam berdo’a.
.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
.
إِذَا دَعَوْتُمُ اللهَ فَاعْزِمُوْا فِي الدُّعَاءِ وَلا يَقُوْلَنَّ أَحَدُكُمْ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِيْ فَإِنْ اللهَ لا مُسْتَكْرِهَ لَهُ
.
“Apabila seseorang dari kamu berdo’a dan memohon kepada Allah, janganlah ia mengucapkan : ‘Ya Allah, ampunilah dosaku jika Engkau kehendaki, sayangilah aku jika Engkau kehendaki, dan berilah rizki jika engkau kehendaki ‘. Akan tetapi, ia harus bersungguh-sungguh dalam berdoa. Sesungguhnya Allah berbuat menurut apa yang Ia kehendaki dan tidak ada yang memaksa-Nya”. (H.R Al-Bukhari, 7026).
.
6. Tidak khusyu’ dan hati yang lalai.
.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
.
ادْعُوْا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلإِجَابَةِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاهٍ
.
“Berdo’alah kepada Allah dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a orang yang hatinya lalai dan tidak khusyu’”. (H.R At-Tirmidzi no. 3479).
.
“Yang dimaksud dengan “hati yang lalai” (قَلْبٍ غَافِلٍ) adalah, hati yang berpaling dari Allah atau berpaling dari yang di mintanya”. (Mir’atul Mafatih 7/360-361).

No comments:

Quote of the day: