Direktur Rumah Sakit Ibu Anak Sayang Bunda Sengaja Beli Vaksin Palsu



Direktur Rumah Sakit Ibu Anak Sayang Bunda Sengaja Beli Vaksin Palsu

Lagi-lagi Terungkap Kasus FAKSIN PALSU, Kali ini Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim menangkap 3 dokter yang diduga terlibat kasus vaksin palsu. Satu di antaranya adalah mantan Direktur Rumah Sakit Ibu Anak Sayang Bunda berinisial H. Dia mengaku sengaja mencari vaksin palsu untuk digunakan di rumah sakit yang dia pimpin. Bagaimana seorang Direktur Rumah Sakit Ibu Anak Sayang Bunda dengan sengaja mencari vaksin palsu? sungguh sangat bertentangan dengan hati-nurani, seharusnya seorang Direktur Rumah Sakit harusnya memberikan pelayanan terbaik, bukan malah membeli vaksin palsu dan meraup keuntungan pribadi. Berdasarkan keterangan H sendiri, awalnya ia mencari vaksin palsu di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Kemudian menjadi pelanggan apotek Azka Medika untuk vaksin palsu.



Saat di intrograsi Agung tak memungkiri, di pasar pramuka diduga sudah lama menjadi tempat peredaran vaksin palsu. "Dari pelaku, diketahui yang bersangkutan mencari vaksin di Pasar Pramuka. Kemudian menemukan kontak orang yang bisa menyediakan," ucap Agung. Padahal, H mengetahui bahwa apotek Azka Medika bukan distributor resmi dan yang dijual adalah vaksin palsu, namun ia tetap memesan di toko tersebut. Selain rumah sakit tempat H bekerja, apotek Azka Medika diketahui banyak menyalurkan vaksin palsu ke beberapa rumah sakit.

"Motifnya lagi-lagi karena alasan ekonomi cari yang lebih murah sehingga keuntungannya bisa masuk kantong pribadi," tandas Agung. Selain dokter H, penyidik juga menangkap AR yaitu dokter di sebuah klinik di Jakarta Barat, dan dokter di Rumah Sakit Harapan Bunda berinisial I. Serta ada salah satu produsen yang sudah ditangkap penyidik Bareskrim pernah bekerja di Pasar Pramuka itu. Ketiga dokter tersebut dijerat Undang-undang Kesehatan Pasal 197,198, dan 199 serta Pasal 162 Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di bui.

No comments:

Quote of the day: